Sosialisasi Kearsipan dan Pencadangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

Dalam Rangka Terwujudnya Pengelolaan Kearsipan yang Optimal di Lingkungan Sekretariat Jendral KPU RI, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/kota, Biro Umum KPU RI melaksanakan Sosialisasi Kearsipan dan Pencadangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip di Lingkungan Sekretariat Jendral KPU, KPU Privinsi dan KPU Kabupaten/kota. KPU Kota Padangsidimpuan mengikutinya melalui Zoom Meeting yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 22 s/d 23 November 2021.

Penyelenggaraan pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghasilkan data kearsipan yang penting dengan jumlah yang besar. Dengan gerakan nasional sadar tertib arsip yang dicanangkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), maka tata kelola arsip kepemiluan yang jadi bagian dari tata kelola pemerintahan bersih, efektif, demokratis, terpercaya, akuntabel, dan transparan dapat dibangun.Harapan ini disampaikan Ketua KPU RI Ilham Saputra saat membuka kegiatan Sosialisasi Kearsipan dan Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip.Menurut Ilham, gerakan nasional sadar tertib arsip ini untuk mulai memperbaiki arsip-arsip yang belum terkumpul sejak sekarang seperti mengarsipkan hasil pemilu dari level C hasil TPS. "Kalau ini belum dibuat teman-teman, para kabag yang hadir di sini, tolong diarsipkan kembali, yang kurang diarsipkan kembali.

Lebih lanjut, Ilham menilai tempat penyimpanan arsip juga penting untuk diperhatikan mengingat arsip KPU yang jumlahnya sangat banyak. KPU, kata Ilham, melalui hibah gedung yang diterima dari KPK berencana menyulap gedungnya menjadi tempat arsip atau museum pemilu. Selain SDM dan gedung penyimpanan, lanjut Ilham, pengarsipan juga memerlukan anggaran mengingat penyimpanan dan arsip terus menerus ada.Menutup sambutannya, Ilham mengajak untuk peduli arsip dengan tagline KPU CINTA (Cepat, Inovatif, efisieN, Tertib, Akurat) administrasi dan arsip. Pada kesempatan sosialisasi inipun, dilakukan penukaran plakat antara KPU RI dengan ANRI.

Turut Hadir Kepala ANRI Imam Gunarto menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada KPU karena sudah menyerahkan dan menyelamatkan arsip bersejarah."Arsip statisnya sebanyak 10 kali kepada ANRI. Sepuluh kali menyerahkan arsip bersejarah ke arsip nasional adalah torehan sejarah yang nanti kinerja bapak ibu semua akan dibaca generasi mendatang, 50 tahun mendatang, 100 tahun datang, mungkin beratus-ratus yang akan datang," ujar Imam.

Oleh karenanya, Imam menekankan agar KPU memperhatikan dan memelihara serta mengelola pengarsipannya karena itu merekam seluruh kegiatan penyelenggaraan.Imam pun mendukung rencana KPU membuat tempat pengarsipan atau semacam museum pemilu karena arsip kepemiluan perlu disebarluaskan ke masyarakat dan dapat dimanfaatkan untuk menangkal hoaks. "Wahana seperti museum, wahana baik secara langsung maupun secara digital agar masyarakat tidak selalu memandang negatif karena dari rumor, rumor bisa ditangkal dengan bukti otentik," ungkap Imam.

Turut hadir, Anggota KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi, Deputi Bidang Administrasi Purwoto Ruslan Hidayat, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Setjen KPU RI Suryadi, Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan Setjen KPU RI Nur Syarifah, jajaran Setjen KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU Kabupaten/Kota.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 333 Kali.